MonitorLampung.com_Tanggamus–Di tengah gemuruh harapan masyarakat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanggamus dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Nuzul Irsan, tak hanya sekali menjejakkan kakinya di akar rumput. Ia menggelar rangkaian Reses III Masa Persidangan Tahun 2025 yang menjadi jembatan antara aspirasi daerah dengan kebijakan parlemen.
Rangkaian penyaringan aspirasi ini dimulai pada Selasa (09/12/2025) di Pekon Way Kerap, yang dilanjutkan keesokan harinya, Rabu (10/12/2025), di Pekon Srikuncoro, Kecamatan Semaka. Keduanya adalah titik temu antara wakil rakyat dengan denyut nadi aspirasi yang dibawa oleh ratusan warga dari berbagai pekon.
Reses, sebuah kewajiban konstitusional yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun, bagi Nuzul Irsan bukan sekadar agenda rutin, melainkan upaya tulus “menyerap aspirasi masyarakat agar dapat diperjuangkan melalui kebijakan daerah”, menjadikannya ikatan janji yang tak terpisahkan.
Dua Hari, Dua Pekon: Ikrar di Way Kerap dan Srikuncoro
DI PEKON WAY KERAP:
Sehari sebelum di Srikuncoro, Pekon Way Kerap telah lebih dulu menjadi saksi bisu dari penyerapan aspirasi. Kegiatan ini, yang dihadiri oleh Kepala Pekon Way Kerap, tokoh adat, tokoh agama, serta elemen masyarakat, fokus menjaring kebutuhan dasar warga dari Dapil II.
Di antara usulan yang mengemuka, salah satu yang paling menyentuh adalah harapan dari Sarnubi mengenai tembusan jalan antara Way Kerap dan Sudimoro. Usulan ini bukan baru, melainkan janji pembangunan yang telah menggantung sejak tahun 1997.
”Jalan ini sangat vital bagi masyarakat, anak sekolah, dan kepentingan masyarakat banyak. Kami berharap usulan ini, yang sudah dua dekade lebih belum terealisasi, kini dapat dikawal Bapak Dewan,” pinta Sarnubi, menyuarakan kerinduan yang panjang.
Selain infrastruktur jalan, masyarakat juga menyoroti ancaman bencana alam dan sanitasi. Hasrianti mengharapkan adanya penanggulangan Kali Way Kerap-Tanjung Jati, sementara Matsuradi mendesak normalisasi Way Kerap-Sukarame sekaligus perbaikan saluran irigasi. Kebutuhan primer juga disorot oleh Yesi, yang mengharapkan adanya solusi untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat Way Kerap.
DI PEKON SRIKUNCORO:
Keesokan harinya, di Pekon Srikuncoro, Nuzul Irsan tidak hanya mendengar, tetapi juga menyampaikan kabar baik tentang geliat pembangunan yang sudah terasa. Ia mencontohkan realisasi pembangunan jalan Sedayu-Pematang Sawah yang kini telah rampung.
”Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan yang baru, sudah banyak hal yang dilakukan,” ujar Nuzul Irsan, matanya memancarkan optimisme. Ia juga menegaskan telah dipanggil untuk pembangunan tahun depan di Srikuncoro, Sudimoro, dan Karang Rejo Kanoman, meyakinkan bahwa aspirasi yang diterima akan memiliki tempat yang pasti dalam pembahasan anggaran 2026.
Suara yang Diangkat dari Bumi Tanggamus
Aspirasi yang diserap di Srikuncoro pun sebagian besar merangkum kerinduan warga akan infrastruktur yang memadai dan solusi atas bencana alam.
• Pembangunan Jalan Lingkungan: Wahsono mendesak pembangunan jalan lingkungan di RT 5, dan Maryanto mengajukan permohonan agar jalan lingkungan Dusun Mukiman, Pekon Srikaton, segera diperbaiki.
• Ancaman Banjir: Ibu Andanah menyuarakan kegelisahan mendalam terkait Way Semaka yang selalu meresahkan masyarakat setiap kali meluap, menuntut adanya penanganan serius dari pemerintah daerah. Ia juga mengusulkan pembangunan jalan Sripurnomo.
Nuzul Irsan menutup rangkaian dialog ini dengan janji yang mengikat.
“Seluruh usulan dari masyarakat akan kami jadikan prioritas, dan kami akan mengawal proses ini agar kebutuhan masyarakat bisa terealisasi,” tegasnya.
Dengan mengumpulkan aspirasi dari dua titik berbeda dalam dua hari beruntun, H. Nuzul Irsan menegaskan komitmennya: menjemput amanat di akar rumput, memastikan roda pembangunan di Kabupaten Tanggamus bergerak maju, seiring dengan irama harapan yang telah diserap. (*).