Sabtu, 2 November 2024

Pekon Srikuncoro Semaka Tanggamus Gelar Perayaan HUT ke-87 dengan Pementasan Wayang Kulit

MonitorLampung.com_Tanggamus–Bersiap menggelar perayaan hari ulang tahun yang ke-87 dengan meriah, di Pekon Srikuncoro, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, akan ada pementasan seni tradisional wayang kulit oleh dalang terkenal, Ki Agus Mantep, yang berasal dari wilayah Gisting. Acara tersebut akan berlangsung nanti malam, Rabu 31 Juli 2024.

Kemeriahan perayaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM dan pedagang kecil di Pekon Srikuncoro. Hal ini terlihat dari banyaknya pedagang kecil dan UMKM yang berjualan di sekitar lokasi pelaksanaan acara.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi adat Jawa, serta menggali kearifan lokal yang terkandung dalam seni pewayangan. Tema yang diusung adalah “Menuju Nilai Azaz Kebersamaan Masyarakat yang Agamis dan Nasionalis”.

Kepala Pekon Srikuncoro, Irwantoni, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pekon Srikuncoro, khususnya kepada semua panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini.

Ia berharap pagelaran wayang kulit ini dapat mengembangkan budaya adat Jawa dan mengenalkan budaya Indonesia kepada kalangan muda.

“Wayang bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga ekspresi nilai-nilai masyarakat. Wayang menjadi sarana untuk menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kondisi masyarakat saat ini,” kata Erwantoni kepada Media Prioritastv.com.

Perayaan HUT ke 87 Pekon Srikuncoro juga dianggap sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap para leluhur yang berperan penting dalam pendirian pekon tersebut.

Irwantoni berharap, dengan bertambahnya usia Pekon Srikuncoro, warganya dapat semakin maju dan sejahtera.

Ketua Panitia kegiatan, Bambang Purwanto, menambahkan bahwa pementasan wayang kulit semalam suntuk ini bertujuan memperingati hari lahir Pekon Srikuncoro yang ke-87 serta Bersih Desa.

Menurutnya, pementasan wayang kulit dapat menumbuhkan nilai-nilai kehidupan di dalam masyarakat, seperti kejujuran, serta memiliki peran penting dalam menyatukan perbedaan yang ada. Selain itu, pertunjukan ini juga menjadi wahana penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat.

“Saya berharap, dari penyelenggaraan kegiatan ini, masyarakat Pekon Srikuncoro terus memasyarakatkan kebudayaan leluhur dalam kehidupan sehari-hari, agar apa yang telah dilaksanakan ini dapat menjadi contoh teladan bagi generasi muda yang berpikiran dinamis,” tandas Bambang Purwanto. (Red).

error: Content is protected !!